Bagi Yang Orang Tuanya Sudah Meninggal, Belum Habis Kesempatan Untuk Berbakti
● Banyaklah memintakan AMPUN untuknya.
Karena Nabi tercinta -shollalohu alaihi wasallam- pernah bersabda :
إن الرجل لترفع درجته في الجنة، فيقول: أنى هذا؟ فيقال: باستغفار ولدك لك
“Sungguh, ada seseorang DINAIKKAN DERAJATNYA di surga, sehingga dia bertanya : "Dari mana ini?". Maka dikatakan padanya : "Itu karena PERMINTAAN AMPUN ANAKMU untukmu".
[HR. Ibnu Majah: 3660, dihasankan oleh Syeikh Albani].
● Cara Berbakti pada Orang Tua Setelah Mereka Tiada
[HR. Ibnu Majah: 3660, dihasankan oleh Syeikh Albani].
● Cara Berbakti pada Orang Tua Setelah Mereka Tiada
Dari Abu Usaid Malik bin Rabi’ah As-Sa’idi, ia berkata,
Dari Abu Usaid Malik bin Rabi’ah As-Sa’idi, ia berkata,
ﺑَﻴْﻨَﺎ ﻧَﺤْﻦُ ﻋِﻨْﺪَ ﺭَﺳُﻮﻝِ ﺍﻟﻠَّﻪِ - ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ - ﺇِﺫَﺍ ﺟَﺎﺀَﻩُ ﺭَﺟُﻞٌ ﻣِﻦْ ﺑَﻨِﻰ ﺳَﻠِﻤَﺔَ ﻓَﻘَﺎﻝَ ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻫَﻞْ ﺑَﻘِﻰَ ﻣِﻦْ ﺑِﺮِّ ﺃَﺑَﻮَﻯَّ ﺷَﻰْﺀٌ ﺃَﺑَﺮُّﻫُﻤَﺎ ﺑِﻪِ ﺑَﻌْﺪَ ﻣَﻮْﺗِﻬِﻤَﺎ ﻗَﺎﻝَ « ﻧَﻌَﻢِ ﺍﻟﺼَّﻼَﺓُ ﻋَﻠَﻴْﻬِﻤَﺎ ﻭَﺍﻻِﺳْﺘِﻐْﻔَﺎﺭُ ﻟَﻬُﻤَﺎ ﻭَﺇِﻧْﻔَﺎﺫُ ﻋَﻬْﺪِﻫِﻤَﺎ ﻣِﻦْ ﺑَﻌْﺪِﻫِﻤَﺎ ﻭَﺻِﻠَﺔُ ﺍﻟﺮَّﺣِﻢِ ﺍﻟَّﺘِﻰ ﻻَ ﺗُﻮﺻَﻞُ ﺇِﻻَّ ﺑِﻬِﻤَﺎ ﻭَﺇِﻛْﺮَﺍﻡُ ﺻَﺪِﻳﻘِﻬِﻤَﺎ » .
“Suatu saat kami pernah berada di sisi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketika itu ada datang seseorang dari Bani Salimah, ia berkata, “Wahai Rasulullah, apakah masih ada bentuk berbakti kepada kedua orang tuaku ketika mereka telah meninggal dunia?”
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “ Iya (masih tetap ada bentuk berbakti pada keduanya, pen.). (Bentuknya adalah) mendo’akan keduanya, meminta ampun untuk keduanya, memenuhi janji mereka setelah meninggal dunia, menjalin hubungan silaturahim (kekerabatan) dengan keluarga kedua orang tua yang tidak pernah terjalin dan memuliakan teman dekat keduanya .”
(HR. Abu Daud no. 5142 dan Ibnu Majah no. 3664. Hadits ini dishahihkan oleh Ibnu Hibban, Al-Hakim, juga disetujui oleh Imam Adz-Dzahabi. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan )
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “ Iya (masih tetap ada bentuk berbakti pada keduanya, pen.). (Bentuknya adalah) mendo’akan keduanya, meminta ampun untuk keduanya, memenuhi janji mereka setelah meninggal dunia, menjalin hubungan silaturahim (kekerabatan) dengan keluarga kedua orang tua yang tidak pernah terjalin dan memuliakan teman dekat keduanya .”
(HR. Abu Daud no. 5142 dan Ibnu Majah no. 3664. Hadits ini dishahihkan oleh Ibnu Hibban, Al-Hakim, juga disetujui oleh Imam Adz-Dzahabi. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan )
Dalam hadits yang lain, kita dapat melihat bagaimana bentuk berbakti pada orang tua yang telah meninggal dunia lewat berbuat baik pada keluarga dari teman dekat orang tua.
Ibnu Dinar meriwayatkan, ‘
Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma pernah berkata bahwa ada seorang lelaki Badui bertemu dengan Ibnu Umar di tengah perjalanan menuju Makkah. Kemudian ‘Abdullah bin ‘Umar memberi salam dan mengajaknya untuk naik ke atas keledainya serta memberikan sorban yang dipakai di kepalanya. Ibnu Dinar berkata kepada Ibnu Umar, “Semoga Allah memberikan kebaikan kepadamu, sesungguhnya orang itu adalah orang Badui dan sebenarnya ia diberi sedikit saja sudah senang.” ‘Abdullah bin ‘Umar berkata, “Sesungguhnya ayah Badui tersebut adalah kenalan baik (ayahku) Umar bin Al-Khattab. Sedangkan saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma pernah berkata bahwa ada seorang lelaki Badui bertemu dengan Ibnu Umar di tengah perjalanan menuju Makkah. Kemudian ‘Abdullah bin ‘Umar memberi salam dan mengajaknya untuk naik ke atas keledainya serta memberikan sorban yang dipakai di kepalanya. Ibnu Dinar berkata kepada Ibnu Umar, “Semoga Allah memberikan kebaikan kepadamu, sesungguhnya orang itu adalah orang Badui dan sebenarnya ia diberi sedikit saja sudah senang.” ‘Abdullah bin ‘Umar berkata, “Sesungguhnya ayah Badui tersebut adalah kenalan baik (ayahku) Umar bin Al-Khattab. Sedangkan saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ﺇِﻥَّ ﺃَﺑَﺮَّ ﺍﻟْﺒِﺮِّ ﺻِﻠَﺔُ ﺍﻟْﻮَﻟَﺪِ ﺃَﻫْﻞَ ﻭُﺩِّ ﺃَﺑِﻴﻪ
“Sesungguhnya sebaik-baik bentuk berbakti (berbuat baik) adalah seseorang menyambung hubungan dengan keluarga dari kenalan baik ayahnya. ” (HR. Muslim no. 2552)
Dalam riwayat yang lain, Ibnu Dinar bercerita tentang Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma , “Apabila Ibnu ‘Umar pergi ke Makkah, beliau selalu membawa keledai sebagai ganti unta apabila ia merasa jemu, dan ia memakai sorban di kepalanya. Pada suatu hari, ketika ia pergi ke Makkah dengan keledainya, tiba-tiba seorang Arab Badui lewat, lalu Ibnu Umar bertanya kepada orang tersebut, “Apakah engkau adalah putra dari si fulan?” Ia menjawab, “Betul sekali.” Kemudian Ibnu Umar memberikan keledai itu kepadanya dan berkata, “Naiklah di atas keledai ini.” Ia juga memberikan sorbannya (imamahnya) seraya berkata, “Pakailah sorban ini di kepalamu.”
Salah seorang teman Ibnu Umar berkata kepadanya, “Semoga Allah memberikan ampunan kepadamu yang telah memberikan orang Badui ini seekor keledai yang biasa kau gunakan untuk bepergian dan sorban yang biasa engkau pakai di kepalamu.” Ibnu Umar berkata, “Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ﺇِﻥَّ ﻣِﻦْ ﺃَﺑَﺮِّ ﺍﻟْﺒِﺮِّ ﺻِﻠَﺔَ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞِ ﺃَﻫْﻞَ ﻭُﺩِّ ﺃَﺑِﻴﻪِ ﺑَﻌْﺪَ ﺃَﻥْ ﻳُﻮَﻟِّﻰَ
“ Sesungguhnya sebaik-baik bentuk berbakti (berbuat baik) adalah seseorang menyambung hubungan dengan keluarga dari kenalan baik ayahnya setelah meninggal dunia. ”Sesungguhnya ayah orang ini adalah sahabat baik (ayahku) Umar (bin Al-Khattab).
Bisa jadi pula bentuk berbuat baik pada orang tua adalah dengan bersedekah atas nama orang tua yang telah meninggal dunia.
Bisa jadi pula bentuk berbuat baik pada orang tua adalah dengan bersedekah atas nama orang tua yang telah meninggal dunia.
Dari Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhuma , ia berkata,
ﺃَﻥَّ ﺳَﻌْﺪَ ﺑْﻦَ ﻋُﺒَﺎﺩَﺓَ – ﺭﺿﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ – ﺗُﻮُﻓِّﻴَﺖْ ﺃُﻣُّﻪُ ﻭَﻫْﻮَ ﻏَﺎﺋِﺐٌ ﻋَﻨْﻬَﺎ ، ﻓَﻘَﺎﻝَ ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺇِﻥَّ ﺃُﻣِّﻰ ﺗُﻮُﻓِّﻴَﺖْ ﻭَﺃَﻧَﺎ ﻏَﺎﺋِﺐٌ ﻋَﻨْﻬَﺎ ، ﺃَﻳَﻨْﻔَﻌُﻬَﺎ ﺷَﻰْﺀٌ ﺇِﻥْ ﺗَﺼَﺪَّﻗْﺖُ ﺑِﻪِ ﻋَﻨْﻬَﺎ ﻗَﺎﻝَ « ﻧَﻌَﻢْ » . ﻗَﺎﻝَ ﻓَﺈِﻧِّﻰ ﺃُﺷْﻬِﺪُﻙَ ﺃَﻥَّ ﺣَﺎﺋِﻄِﻰ ﺍﻟْﻤِﺨْﺮَﺍﻑَ ﺻَﺪَﻗَﺔٌ ﻋَﻠَﻴْﻬَﺎ
“Sesungguhnya ibu dari Sa’ad bin ‘Ubadah
radhiyallahu ‘anhu meninggal dunia. Sedangkan Sa’ad pada saat itu tidak berada di sisinya. Kemudian Sa’ad mengatakan, ‘Wahai Rasulullah, sesungguhnya ibuku telah meninggal, sedangkan aku pada saat itu tidak berada di sampingnya. Apakah bermanfaat jika aku menyedekahkan sesuatu untuknya?’ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Iya, bermanfaat .’ Kemudian Sa’ad mengatakan pada beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘Kalau begitu aku bersaksi padamu bahwa kebun yang siap berbuah ini aku sedekahkan untuknya’.”
(HR. Bukhari no. 2756)
radhiyallahu ‘anhu meninggal dunia. Sedangkan Sa’ad pada saat itu tidak berada di sisinya. Kemudian Sa’ad mengatakan, ‘Wahai Rasulullah, sesungguhnya ibuku telah meninggal, sedangkan aku pada saat itu tidak berada di sampingnya. Apakah bermanfaat jika aku menyedekahkan sesuatu untuknya?’ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Iya, bermanfaat .’ Kemudian Sa’ad mengatakan pada beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘Kalau begitu aku bersaksi padamu bahwa kebun yang siap berbuah ini aku sedekahkan untuknya’.”
(HR. Bukhari no. 2756)
Sedekah untuk mayit akan bermanfaat baginya berdasarkan kesepakatan (ijma’) kaum muslimin. Lihat Majmu’ Al-Fatawa karya Ibnu Taimiyah, 24: 314.
● Bentuk Bakti Anak
Bentuk berbakti dengan orang tua ketika mereka berdua atau salah satunya telah meninggal dunia adalah :
Bentuk berbakti dengan orang tua ketika mereka berdua atau salah satunya telah meninggal dunia adalah :
》Mendo’akan kedua orang tua.
》Banyak meminta ampunan pada Allah untuk kedua orang tua.
》Memenuhi janji mereka setelah meninggal dunia.
》Menjalin hubungan silaturahim dengan keluarga dekat keduanya yang tidak pernah terjalin.
》Memuliakan teman dekat keduanya.
》Bersedekah atas nama orang tua yang telah tiada.
》Banyak meminta ampunan pada Allah untuk kedua orang tua.
》Memenuhi janji mereka setelah meninggal dunia.
》Menjalin hubungan silaturahim dengan keluarga dekat keduanya yang tidak pernah terjalin.
》Memuliakan teman dekat keduanya.
》Bersedekah atas nama orang tua yang telah tiada.
Semoga bisa diamalkan.
Selama orang tua masih hidup, itulah kesempatan kita terbaik untuk berbakti pada orang tua. Karena berbakti pada keduanya adalah jalan termudah untuk masuk surga.
Dari Abu Darda radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ﺍﻟْﻮَﺍﻟِﺪُ ﺃَﻭْﺳَﻂُ ﺃَﺑْﻮَﺍﺏِ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔِ ﻓَﺈِﻥْ ﺷِﺌْﺖَ ﻓَﺄَﺿِﻊْ ﺫَﻟِﻚَ ﺍﻟْﺒَﺎﺏَ ﺃَﻭِ ﺍﺣْﻔَﻈْﻪُ
“Orang tua adalah pintu surga paling tengah. Kalian bisa sia-siakan pintu itu atau kalian bisa menjaganya .”
(HR. Tirmidzi no. 1900, Ibnu Majah no. 3663 dan Ahmad 6: 445. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan).
(HR. Tirmidzi no. 1900, Ibnu Majah no. 3663 dan Ahmad 6: 445. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan).
Al-Qadhi Baidhawi mengatakan,
“Bakti pada orang tua adalah pintu terbaik dan paling tinggi untuk masuk surga. Maksudnya, sarana terbaik untuk masuk surga dan yang mengantarkan pada derajat tertinggi di surga adalah lewat mentaati orang tua dan berusaha mendampinginya.
“Bakti pada orang tua adalah pintu terbaik dan paling tinggi untuk masuk surga. Maksudnya, sarana terbaik untuk masuk surga dan yang mengantarkan pada derajat tertinggi di surga adalah lewat mentaati orang tua dan berusaha mendampinginya.
Ada juga ulama yang mengatakan,
‘Di surga ada banyak pintu. Yang paling nyaman dimasuki adalah yang paling tengah. Dan sebab untuk bisa masuk surga melalui pintu tersebut adalah melakukan kewajiban kepada orang tua.’
(Tuhfah Al-Ahwadzi , 6: 8-9).
‘Di surga ada banyak pintu. Yang paling nyaman dimasuki adalah yang paling tengah. Dan sebab untuk bisa masuk surga melalui pintu tersebut adalah melakukan kewajiban kepada orang tua.’
(Tuhfah Al-Ahwadzi , 6: 8-9).
Kalau orang tua kita masih hidup, manfaatkanlah kesempatan berbakti padanya walau sesibuk apa pun kita.
Wallahu Waliyyut Taufiq,
Hanya Allah Yang Memberi Taufik.
Hanya Allah Yang Memberi Taufik.
______________________
Artikel Rumaysho.Com
Artikel Rumaysho.Com