Friday, September 25, 2020

Tergenang di Sanubari

    

Cinta selalu menawarkan keindahan dalam setiap perjumpaan, ia menjadi pelumas yang hadir untuk memudahkan perjalanan perasaan untuk sampai ke sanubari, cinta juga menawarkan akan keberpihakan hati untuk selalu menerima apa yang terus menerus menghantamnya, entah itu sebuah kebahagiaan ataupun mungkin kesukaran yang sesungguhnya adalah rahasia kebahagiaan yang saat ini tertunda.


hadirmu dalam kehidupanku memberi warna yang indah dan baru, memberi bias yang tidak menyilaukan mata, bahkan selalu memberi ruang agar diri terus menerus bisa tetap tegar dan beridiri dengan keistiqomahan yang telah lama diharapkan dan terus menerus di do'akan, agar senantiasa menjamah hati yang kadang keruh karena nafsu, atau sekedar menambah semangat diri yang kadang kian layu karena rayuan keindahan dunia yang terus menerus menerpa tidak pernah jemu.

Allah menghadirkan dirimu diwaktu yang tepat, dimana hati ini butuh pundak untuk bertengger dan membutuhkan lambaian tangan untuk ku genggam, hanya saja diri ini masih belum mampu meraih semua itu karena keterbatasan diriku untuk menjemput dirimu yang sekian hari sekian menggenang di sanubari, engkau saat ini menjadi penawar yang denganya aku dapat melihat nya secara nyata, akan tetapi itu tidaklah menjadikan diriku lelah dalam menanti, sampai waktu mempertemukan kita di waktu yang indah seperti didalam mimpi.

Engkau yang tergenang disanubari, cintailah Allah melebihi apa yang engkau cintai dari segala yang engkau cintai didunia ini, dengan hal itu akan menambah kekuatan cintaku padamu, dan Allah pun akan meneguhkan hatimu pada satu cinta yang engkau harapkan selama ini, cinta yang denganya engkau meraih cinta sang Pemilik Cinta, yaitu Allah Azza wa jalla, jangan terlalu tergesa gesa dalam menuliskan kisah cintamu, karena Allah yang mengatur kisahmu dan skenario hatimu, engkau dan diriku hanya mengikuti alur yang telah ditetapkan Allah, kemudian istiqomah di dalamnya, serta terus menerus berdo'a agar kelak kita bisa berjumpa didunia dalam ikatan pernikahan yang sempurna, dan dipertemukan kembali di Surga-Nya yang tidak ada lagi duka dan lara.

-amirudin-