Wednesday, July 20, 2016

10 Alasan Laki-Laki Wajib Shalat Berjamaah Di Masjid

10 Alasan Kenapa Laki-Laki Wajib Shalat Berjamaah Di Masjid

Memang ada ikhtilaf ulama apakah Wajib Ain bagi laki-laki hukumnya shalat berjamaah di masjid atau hukumnya sunnah saja. Akan tetapi pendapat terkuat hukumnya wajib. Dengan beberapa alasan berikut:




1. Allah yang langsung memerintahkan dalam al-Quran agar shalat berjamaah.



Allah Ta’ala berfirman,


وَأَقِيمُوا الصَّلاَةَ وَءَاتُوا الزَّكَاةَ وَارْكَعُوا مَعَ الرَّاكِعِينَ


“Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah beserta orang-orang yang ruku’.” (Al-Baqarah: 43)


Ibnul Qayyim Al-Jauziyahrahimahullah berkata,


، فلا بد لقوله { مع الراكعين } من فائدة أخرى وليست إلا فعلها مع جماعة المصلين والمعية تفيد ذلك


“makna firman Allah “ruku’lah beserta orang-orang yang ruku’, faidahnya yaitu tidaklah dilakukan kecuali bersama jamaah yang shalat dan bersama-sama.” Ash-Shalatu wa hukmu tarikihahal. 139-141


2. Saat-saat perang berkecamuk, tetap diperintahkan shalat berjamaah. Maka apalagi suasana aman dan tentram. Dan ini perintah langsung dari Allah dalam al-Quran


Allah Ta’ala berfirman,


وَإِذَا كُنتَ فِيهِمْ فَأَقَمْتَ لَهُمُ الصَّلاَةَ فَلْتَقُمْ طَآئِفَةُُ مِّنْهُم مَّعَكَ وَلِيَأْخُذُوا أَسْلِحَتَهُمْ فَإِذَا سَجَدُوا فَلْيَكُونُوا مِن وَرَآئِكُمْ وَلْتَأْتِ طَآئِفَةٌ أُخْرَى لَمْ يُصَلُّوا فَلْيُصَلُّوا مَعَكَ وَلْيَأْخُذُوا حِذْرَهُمْ وَأَسْلِحَتَهُمْ وَدَّ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْ تَغْفُلُونَ عَنْ أَسْلِحَتِكُمْ وَأَمْتِعَتِكُمْ فَيَمِيلُونَ عَلَيْكُم مَّيْلَةً وَاحِدَةً وَلاَ جُنَاحَ عَلَيْكُمْ إِن كَانَ بِكُمْ أَذًى مِّن مَّطَرٍ أَوْ كُنتُم مَّرْضَى أَن تَضَعُوا أَسْلِحَتَكُمْ وَخُذُوا حِذْرَكُمْ إِنَّ اللهَ أَعَدَّ لِلْكَافِرِينَ عَذَابًا مُّهِينًا


“Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu) lalu kamu hendak mendirikan shalat bersama-sama mereka, maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri (shalat) besertamu dan menyandang senjata, kemudian apabila mereka (yang shalat bersamamu) sujud (telah menyempurnakan satu rakaat), maka hendaklah mereka pindah dari belakangmu (untuk menghadapi musuh) dan hendaklah datang golongan yang kedua yang belum shalat, lalu shalatlah mereka denganmu.” (An-Nisa’ 102)


Ibnu Mundzir rahimahullah berkata,


ففي أمر الله بإقامة الجماعة في حال الخوف : دليل على أن ذلك في حال الأمن أوجب .


“pada perintah Allah untuk tetap menegakkan shalat jamaah ketika takut (perang) adalah dalil bahwa shalat berjamaah ketika kondisi aman lebih wajib lagi.” Al- Ausath 4/135


Ibnul Qayyim Al-Jauziyahrahimahullah menjelaskan,


وفي هذا دليل على أن الجماعة فرض على الأعيان إذ لم يسقطها سبحانه عن الطائفة الثانية بفعل الأولى، ولو كانت الجماعة سنة لكان أولى الأعذار بسقوطها عذر الخوف، ولو كانت فرض كفاية لسقطت بفعل الطائفة الأولى …وأنه لم يرخص لهم في تركها حال الخوف


“Ayat ini merupakan dalil yang sangat jelas bahwa shalat berjamaah hukumnya fardhu ain bukan hanya sunnah atau fardhu kifayah, Seandainya hukumnya sunnah tentu keadaan takut dari musuh adalah udzur yang utama. Juga bukan fardhu kifayah karena Alloh menggugurkan kewajiban berjamaah atas rombongan kedua dengan telah berjamaahnya rombongan pertama… dan Allah tidak memberi keringanan bagi mereka untuk meninggalkan shalat berjamaah dalam keadaan ketakutan (perang).“[3] Kitab Sholah hal. 138, Ibnu Qoyyim


3.Orang buta yang tidak ada penuntut ke masjid tetap di perintahkan shalat berjamaah ke masjid jika mendengar adzan, maka bagaimana yang matanya sehat?


Dari Abu Hurairah radhiallahu anhudia berkata,


أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلٌ أَعْمَى فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُ لَيْسَ لِي قَائِدٌ يَقُودُنِي إِلَى الْمَسْجِدِ فَسَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يُرَخِّصَ لَهُ فَيُصَلِّيَ فِي بَيْتِهِ فَرَخَّصَ لَهُ فَلَمَّا وَلَّى دَعَاهُ فَقَالَ هَلْ تَسْمَعُ النِّدَاءَ بِالصَّلَاةِ قَالَ نَعَمْ قَالَ فَأَجِبْ


“Seorang buta pernah menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan berujar, “Wahai Rasulullah, saya tidak memiliki seseorang yang akan menuntunku ke masjid.” Lalu dia meminta keringanan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam untuk shalat di rumah, maka beliaupun memberikan keringanan kepadanya. Ketika orang itu beranjak pulang, beliau kembali bertanya, “Apakah engkau mendengar panggilan shalat (azan)?” laki-laki itu menjawab, “Ia.” Beliau bersabda, “Penuhilah seruan tersebut (hadiri jamaah shalat).” HR. Muslim no. 653


Dalam hadits yang lain yaitu, Ibnu Ummi Maktum (ia buta matanya). Dia berkata,


يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ الْمَدِينَةَ كَثِيرَةُ الْهَوَامِّ وَالسِّبَاعِ. فَقَالَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- « أَتَسْمَعُ حَىَّ عَلَى الصَّلاَةِ حَىَّ عَلَى الْفَلاَحِ فَحَىَّ هَلاَ ».


“Wahai Rasulullah, di Madinah banyak sekali tanaman dan binatang buas. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apakah kamu mendengar seruan adzan hayya ‘alash sholah, hayya ‘alal falah? Jika iya, penuhilah seruan adzan tersebut”.” HR. Abu Daud, Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits inishahih


4.Wajib shalat berjamaah di masjid jika mendengar adzan


Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,


مَنْ سَمِعَ النِّدَاءَ فَلَمْ يَأْتِهِ فَلَا صَلَاةَ لَهُ إِلَّا مِنْ عُذْرٍ


“Barangsiapa yang mendengar azan lalu tidak mendatanginya, maka tidak ada shalat baginya, kecuali bila ada uzur.” HR. Abu Daud dan Ibnu Majah. dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Misykat al-Mashabih: 1077 dan Irwa’ al-Ghalil no. 551


5.Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan ancaman kepada laki-laki yang tidak shalat berjamaah di masjid dengan membakar rumah mereka.


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

إِنَّ أَثْقَلَ صَلَاةٍ عَلَى الْمُنَافِقِينَ صَلَاةُ الْعِشَاءِ وَصَلَاةُ الْفَجْرِ وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِيهِمَا لَأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا وَلَقَدْ هَمَمْتُ أَنْ آمُرَ بِالصَّلَاةِ فَتُقَامَ ثُمَّ آمُرَ رَجُلًا فَيُصَلِّيَ بِالنَّاسِ ثُمَّ أَنْطَلِقَ مَعِي بِرِجَالٍ مَعَهُمْ حُزَمٌ مِنْ حَطَبٍ إِلَى قَوْمٍ لَا يَشْهَدُونَ الصَّلَاةَ فَأُحَرِّقَ عَلَيْهِمْ بُيُوتَهُمْ بِالنَّارِ

“Shalat yang dirasakan paling berat bagi orang-orang munafik adalah shalat isya dan shalat subuh.Sekiranya mereka mengetahui keutamaannya, niscaya mereka akan mendatanginya sekalipun dengan merangkak. Sungguh aku berkeinginan untuk menyuruh seseorang sehingga shalat didirikan, kemudian kusuruh seseorang mengimami manusia, lalu aku bersama beberapa orang membawa kayu bakar mendatangi suatu kaum yang tidak menghadiri shalat, lantas aku bakar rumah-rumah mereka.” HR. Al-Bukhari no. 141 dan Muslim no. 651


Ibnu Mundzir rahimahullah berkata,


وفي اهتمامه بأن يحرق على قوم تخلفوا عن الصلاة بيوتهم أبين البيان على وجوب فرض الجماعة

“keinginan beliau (membakar rumah) orang yang tidak ikut shalat berjamaah di masjid merupakan dalil yang sangat jelas akan wajib ainnya shalat berjamaah di masjid”Al-Ausath 4/134


6.tidak shalat berjamaah di masjid di anggap “munafik” oleh para sahabat.


Dari Abdullah bin Mas’udradhiallahu anhu dia berkata:


وَلَقَدْ رَأَيْتُنَا وَمَا يَتَخَلَّفُ عَنْهَا إِلَّا مُنَافِقٌ مَعْلُومُ النِّفَاقِ وَلَقَدْ كَانَ الرَّجُلُ يُؤْتَى بِهِ يُهَادَى بَيْنَ الرَّجُلَيْنِ حَتَّى يُقَامَ فِي الصَّفِّ

“Menurut pendapat kami (para sahabat), tidaklah seseorang itu tidak hadir shalat jamaah, melainkan dia seorang munafik yang sudah jelas kemunafikannya.Sungguh dahulu seseorang dari kami harus dipapah di antara dua orang hingga diberdirikan si shaff (barisan) shalat yang ada.” HR. Muslim no. 654


7.shalat berjamaah mendapat pahala lebih banyak


Dalam satu riwayat 27 kali lebih banyak


Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,


صَلَاةُ الْجَمَاعَةِ أَفْضَلُ مِنْ صَلَاةِ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِينَ دَرَجَةً


“Shalat berjamaah itu lebih utama daripada shalat sendirian dengan 27 derajat.”HR. Bukhari


diriwayat yang lain 25 kali lebih banyak:


Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,


صَلَاةُ الْجَمَاعَةِ تَعْدِلُ خَمْسًا وَعِشْرِينَ مِنْ صَلَاةِ الْفَذِّ


“Shalat berjamaah itu lebih utama daripada shalat sendirian dengan 25 derajat.”
HR. Muslim


Banyak kompromi hadits mengenai perbedaan jumlah bilangan ini. Salah satunya adalah “mafhum adad” yaitu penyebutan bilangan tidak membatasi.


8.keutamaan shalat berjamaah yang banyak


Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,


مَنْ صَلَّى الْعِشَاءَ فِي جَمَاعَةٍ كَانَ كَقِيَامِ نِصْفِ لَيْلَةٍ وَمَنْ صَلَّى الْعِشَاءَ وَالْفَجْرَ فِي جَمَاعَةٍ كَانَ كَقِيَامِ لَيْلَةٍ


“Barang siapa shalat isya dengan berjamaah, pahalanya seperti shalat setengah malam. Barang siapa shalat isya dan subuh dengan berjamaah, pahalanya seperti shalat semalam penuh.”Fathul Bari 2/154—157



9. tidak shalat berjamaah akan dikuasai oleh setan


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,


مَا مِنْ ثَلَاثَةٍ فِي قَرْيَةٍ وَلَا بَدْوٍ لَا تُقَامُ فِيهِمْ الصَّلَاةُ إِلَّا قَدْ اسْتَحْوَذَ عَلَيْهِمْ الشَّيْطَانُ فَعَلَيْكَ بِالْجَمَاعَةِ فَإِنَّمَا يَأْكُلُ الذِّئْبُ الْقَاصِيَةَ


“Tidaklah tiga orang di suatu desa atau lembah yang tidak didirikan shalat berjamaah di lingkungan mereka, melainkan setan telah menguasai mereka. Karena itutetaplah kalian (shalat) berjamaah, karena sesungguhnya srigala itu hanya akan menerkam kambing yang sendirian (jauh dari kawan-kawannya).”
[13] HR. Abu Daud no. 547, An-Nasai no. 838, dan sanadnya dinyatakan hasan oleh An-Nawawi



10.amal yang pertama kali dihisab adalah shalat, jika baik maka seluruh amal baik dan sebaliknya, apakah kita pilih shalat yang sekedarnya saja atau meraih pahala tinggi dengan shalat berjamaah?


Nabi shallallahu ‘alaihi wasallambersabda,



إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ النَّاسُ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ أَعْمَالِهِمْ الصَّلَاةُ قَالَ يَقُولُ رَبُّنَا جَلَّ وَعَزَّ لِمَلَائِكَتِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ انْظُرُوا فِي صَلَاةِ عَبْدِي أَتَمَّهَا أَمْ نَقَصَهَا فَإِنْ كَانَتْ تَامَّةً كُتِبَتْ لَهُ تَامَّةً وَإِنْ كَانَ انْتَقَصَ مِنْهَا شَيْئًا قَالَ انْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ فَإِنْ كَانَ لَهُ تَطَوُّعٌ قَالَ أَتِمُّوا لِعَبْدِي فَرِيضَتَهُ مِنْ تَطَوُّعِهِ ثُمَّ تُؤْخَذُ الْأَعْمَالُ عَلَى ذَاكُمْ


“Sesungguhnya yang pertama kali akan dihisab dari amal perbuatan manusia pada hari kiamat adalah shalatnya. Rabb kita Jalla wa ‘Azza berfirman kepada para malaikat-Nya -padahal Dia lebih mengetahui,“Periksalah shalat hamba-Ku, sempurnakah atau justru kurang?” Sekiranya sempurna, maka akan dituliskan baginya dengan sempurna, dan jika terdapat kekurangan maka Allah berfirman, “Periksalah lagi, apakah hamba-Ku memiliki amalan shalat sunnah?” Jikalau terdapat shalat sunnahnya, Allah berfirman, “Sempurnakanlah kekurangan yang ada pada shalat wajib hamba-Ku itu dengan shalat sunnahnya.” Selanjutnya semua amal manusia akan dihisab dengan cara demikian.” HR. Abu Daud no. 964, At-Tirmizi no. 413 dishahih oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ no. 2571




Khusus bagi yang mengaku mazhab Syafi’i (mayoritas di Indonesia), maka Imam Syafi’i mewajibkan shalat berjamaah dan tidak memberi keringanan (rukshah).




Imam Asy Syafi’i rahimahullahberkata,



وأما الجماعة فلا ارخص في تركها إلا من عذر



“Adapun shalat jama’ah, aku tidaklah memberi keringanan bagi seorang pun untuk meninggalkannya kecuali bila ada udzur.” Ash Shalah wa Hukmu Tarikihahal. 107

Tuesday, July 19, 2016

12 Orang Yang Selalu di Do'akan Malaikat


12 Orang Yang Selalu di Do'akan Malaikat

Setiap umat islam pasti menginginkan kesejahteran dan ketenangan didalam kehidupanya sehari hari, baik ketika hidup didunia ataupun di akhirat, oleh karena itu ada beberapa orang yang selama hidupnya menjalankan amal ibadah sesuai syariat ia akan memperoleh ketenangan hidup dan kemuliaan disisi Allah subhanahuwa ta'ala salah satu nya adalah orang - orang yang senantiasa mendapatkan ampunan serta didoakan oleh makhluk langit yaitu para malaikat.


Berikut adalah golongan-golongan yang didoakan oleh malaikat, siapa sajakah mereka?


1. Orang yang tidur dalam keadaan bersuci.
"Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa; Ya Allah, ampunilah hamba-Mu si fulan karena tidur dalam keadaan suci."
(HR. Imam Ibnu Hibban dari Abdullah bin Umar) 


2. Orang yang sedang duduk menunggu waktu sholat.
"Tidaklah salah seorang di antara kalian yang duduk menunggu sholat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali para malaikat akan mendoakannya; Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah sayangilah ia."
(HR. Imam Muslim dari Abu Hurairah, Shahih Muslim: 469)


3. Orang-orang yang berada di shaf barisan depan di dalam sholat berjamaah.
"Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada (orang - orang) yang berada pada shaf-shaf terdepan."
(HR. Imam Abu Dawud dan Ibnu Khuzaimah dari Barra' bin 'Azib) 


4. Orang yang menyambung shaf sholat berjamaah (tidak membiarkan kosong di dalam shaf).
"Sesungguhnya Allah dan para malaikat selalu bershalawat kepada orang-orang yang menyambung shaf-shaf."
(HR. Imam Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, dan Al Hakim meriwayatkan dari Aisyah)


5. Para malaikat mengucapkan "aamiin" ketika seorang Imam selesai membaca Al-Fatihah.

"Jika seorang Imam membaca; ghairil maghdhuubi 'alaihim waladh-dhaalinn', maka ucapkanlah oleh kalian "aamiin", karena barangsiapa ucapannya itu bertepatan dengan ucapan malaikat, maka ia akan diampuni dosanya yang masa lalu."
(HR. Imam Bukhari dari Abu Hurairah, Shahih Bukhari: 782)



6. Orang yang duduk di tempat sholatnya setelah melakukan sholat.

"Para malaikat akan selalu bershalawat (berdoa) kepada salah satu diantara kalian selama ia ada di dalam tempat sholat di mana ia melakukan sholat, selama ia belum batal wudhunya, (para malaikat) berkata; Ya Allah ampunilah dan sayangilah ia."
(HR. Imam Ahmad dari Abu Hurairah, Al-Musnad no. 8106)



7. Orang-orang yang melakukan sholat shubuh dan ashar secara berjama'ah.


"Para malaikat berkumpul pada saat sholat shubuh lalu para malaikat (yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari hingga shubuh) naik (ke langit), dan malaikat pada siang hari tetap tinggal. Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu sholat 'ashar dan malaikat yang ditugaskan pada siang hari (hingga sholat 'ashar) naik (ke langit) sedangkan malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal, lalu Allah bertanya kepada mereka, "Bagaimana kalian meninggalkan hamba-Ku?", mereka menjawab; kami datang sedangkan mereka sedang melakukan sholat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang melakukan sholat, maka ampunilah mereka pada hari kiamat."
(HR. Imam Ahmad dari Abu Hurairah, Al-Musnad no. 9140)


8. Orang yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan orang yang didoakan.


"Doa seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka malaikat tersebut berkata; "aamiin" dan engkau pun mendapatkan apa yang ia dapatkan."
(HR. Imam Muslim dari Ummud Darda', Shahih Muslim: 2733)




9. Orang-orang yang berinfak.

"Tidak satu hari pun di mana pagi harinya seorang hamba ada padanya kecuali 2 malaikat turun kepadanya, salah satu diantara keduanya berkata, "Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak", dan lainnya berkata, "Ya Allah, hancurkanlah harta orang yang pelit (bakhil)".
(HR. Imam Bukhari dan Imam Muslim dari Abu Hurairah, Shahih Bukhari: 1442 dan Shahih Muslim: 1010)



10. Orang yang sedang makan sahur.

"Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat (berdoa ) kepada orang-orang yang sedang makan sahur" Insya Allah termasuk di saat sahur untuk puasa "sunnah".
(HR. Imam Ibnu Hibban dan Imam Ath-Thabrani, dari Abdullah bin Umar)



11. Orang yang sedang menjenguk orang sakit.

" Tidaklah seorang mukmin menjenguk saudaranya kecuali Allah akan mengutus 70.000 malaikat untuknya yang akan bershalawat kepadanya di waktu siang kapan saja hingga sore dan di waktu malam kapan saja hingga shubuh."
(HR. Imam Ahmad dari 'Ali bin Abi Thalib, Al-Musnad: 754)



12. Seseorang yang sedang mengajarkan kebaikan kepada orang lain.

"Keutamaan seorang alim atas seorang ahli ibadah bagaikan keutamaanku atas seorang yang paling rendah di antara kalian. Sesungguhnya penghuni langit dan bumi, bahkan semut yang di dalam lubangnya dan bahkan ikan, semuanya bershalawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain."
(Al-Hadits dari Abu Umamah Al-Bahily)




Kisah Kejeniusan Imam Syafi'i



Dikisahkan bahwa sebagian ulama terkemuka di Irak iri kepada Imam Syafi’i radhiyallahu ‘anhu. Mereka membuat tipu daya kepadanya lantaran beliau lebih unggul dari mereka dari segi ilmu dan hikmah. 

Imam Syafi’i mendapatkan hati para pencari ilmu pengetahuan sehingga mereka hanya berminat dengan majelis pengajian beliau, mereka hanya mau tunduk dengan pendapat dan ilmu beliau. Oleh karena itulah, para ulama yang iri terhadap Imam Syafi’i membuat kesepakatan di antara mereka untuk memberikan pertanyaan-pertanyaan yang rumit dalam bentuk teka-teki. Sehingga mereka dapat menguji kecerdasan beliau, seberapa mendalam dan seberapa matang ilmu beliau di hadapan Khalifah Harun ar-Rasyid yang sangat kagum dengan beliau dan sering memuji beliau.

Setelah mereka selesai membuat pertanyaan-pertanyaan, mereka menyampaikan kepada khalifah yang ikut hadir dalam diskusi dan mendengarkan pertanyaan-pertanyaan yang dapat dijawab oleh Imam Syafi’i radhiyallahu ‘anhu dengan penuh kecerdasan dan kefasihan.

Berikut ini soal jawab tersebut kepada Imam Syafi'i

Pertanyaan pertama : Bagaimana pendapatmu hai Imam tentang seseorang yang menyembelih kambing di rumahnya kemudian dia keluar untuk suatu kepentingan atau keperluan, lalu dia kembali lagi lantas dia berkata kepada keluarganya, "Makanlah kambing ini. Sungguh kambing ini haram bagiku" Keluarga ini pun berkata, "Jika demikian juga haram bagi kami"

Jawaban 1 : Sesungguhnya laki-laki tersebut orang musyrik. Dia menyembelih kambing atas nama berhala, lalu dia keluar dari rumahnya untuk suatu keperluan, dan ternyata Allah Subhanahu wa Ta’ala memberi hidayah kepadanya untuk memeluk agama Islam, sehingga dia masuk Islam. Maka, kambing tersebut haram baginya. Ketika para keluarganya tahu bahwa lelaki tersebut masuk Islam, maka mereka pun ikut masuk Islam. Maka, kambing tersebut juga diharamkan atas mereka.

Pertanyaan kedua : Bagaimana pendapatmu jika Ada dua muslim yang sama - sama berakal minum arak. Salah satunya dikenai hukuman sedangkan yang lainya tidak kenai hukuman,?

Jawaban 2: Sebab salah satunya baligh sedangkan lainnya masih kecil

Pertanyaan ketiga : Ada lima orang melakukan zina terhadap seorang perempuan, maka orang pertama harus dibunuh, orang kedua dirajam, orang ketiga dikenai hukuman zina orang keempat dikenai separuh hukuman zina, dan orang kelima tidak dikenai hukuman apapun?

Jawaban 3: Orang pertama menganggap zina perbuatan halal, sehingga dia murtad dan dia harus dibunuh. Orang kedua adalah muhshan (orang yang pernah menikah). Orang ketiga adalah ghairu muhshan (belum pernah menikah). Orang keempat adalah seorang budak. Sedangkan orang kelima adalah orang gila.

Pertanyaan keempat : ketika ada seorang laki - laki melaksanakan sholat. Kemudian setelah dia mengucapkan salam ke kanan, istrinya tertalak. Ketika dia mengucap salam ke kiri, maka sholatnya batal, dan ketika dia melihat kelangit, maka dia wajib membayar seribu dirham?

Jawaban 4: Pada saat dia mengucap salam ke kanan, dia melihat seseorang yang istrinya dia nikahi ketika dalam keadaan suami sedang ghaib (tidak ada). 
Maka, ketika dia melihat suaminya datang, istrinya tertalak. 

Pada saat dia mengucap salam ke kiri, dia melihat najis pada pakaiannya, maka shalatnya batal. 

Pada saat dia melihat ke langit, dia melihat hilal (bulan sabit) telah tampak di langit dan dia mempunyai hutang seribu dirham yang seharusnya dibayar pada awal bulan sejak munculnya hilal.

Pertanyaan ke lima : Ada salah seorang imam melaksanakan sholat bersama empat orang didalam masjid lantas ada seorang yang masuk dan ikut melaksanakan sholat disebelah kanan imam. Ketika imam mengucap salam kekanan dan melihat lelaki tersebut, maka si imam wajib dibunuh sedangkan keempat makmum lainya wajib didera dan masjid tersebut wajib dirobohkan sampai dasarnya.

Jawaban 5: Sesungguhnya lelaki yang baru datang mempunyai seorang istri. Kemudian dia pergi dan menitipkan istrinya di rumah saudaranya, lalu si imam membunuh sang saudara tersebut. 

Si imam mengklaim bahwa perempuan tersebut merupakan istri orang yang terbunuh, lalu dia menikahi perempuan tersebut. Sedang empat orang yang ikut melaksanakan shalat adalah saksi pernikahan mereka. 

Lalu, masjid tersebut merupakan rumah orang yang terbunuh yang dijadikan sebagai masjid oleh si imam.

Pertanyaan ke enam: Bagaimana pendapatmu mengenai seseorang yang budaknya kabur, lalu dia berkata, "Budak tersebut statusnya merdeka jika saya makan sebelum saya menemukanya."Bagaimana solusi dari ucapan tersebut?

Jawab 6: Dia memberikan budaknya kepada sebagian anaknya, kemudian dia makan, lalu dia meminta lagi budak yang telah diberikannya.

Pertanyaan ke tujuh : Dua orang perempuan bertemu dua lelaki muda, lalu kedua perempuan tersebut berkata, "Selamat datang dua anak kami, dua suami kami, dan dua anak suami kami?"

Jawaban 7: Sesungguhnya dua lelaki muda tersebut merupakan anak dari kedua perempuan terebut. 

Lantas masing-masing dari kedua perempuan tersebut menikah dengan laki-laki perempuan satunya. 

Jadi, kedua lelaki muda tersebut merupakan anak dari kedua perempuan tersebut, suami dari kedua perempuan tersebut, dan anak dari (mantan) suami dari kedua perempuan tersebut.

Monday, February 8, 2016

10 Keutamaan Tahajud


1. Penghapus dosa dan mencegah berbuat dosa

Seperti yang disampaikan di atas, sholat tahajud adalah ibadah yang selalu dilakukan oleh orang-orang shaleh. Ibadah ini mendekatkan diri seorang manusia kepada pencipta-Nya, Allah SWT. Bisa dibilang sholat tahajud mampu menjadi media penghapus dosa seseorang. Mereka pun pastinya memperkuat iman dan menjauhkan diri dari perbuatan dosa besar maupun kecil. Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa sholat malam adalah ibadah yang sering dilakukan oleh orang-orang shaleh. 

Ibadah ini dapat mendekatkan seseorang kepada Sang Pencipta, jalan menghapuskan dosa serta mencegah muslimin untuk berbuat dosa.

2. Tanda takwanya terlihat di muka

Orang yang selalu melaksanakan sholat tahajud akan terlihat bersinar wajahnya. Inilah yang menjadi tanda bahwa seseorang tersebut bertakwa kepada Allah SWT. Tanda-tanda ketakwaan tersebut selalu terlihat oleh orang-orang di sekitar mereka. Hal tersebut bisa jadi pelecut semangat bagi kaum muslimin yang lain untuk selalu melaksanakan shalat tahajud. Shalat tahajud tetap menjaga keimanan seseorang teguh kepada sang Maha Penyayang.

3. Melancarkan aliran darah di tubuh
Sholat tahajud biasanya dilakukan pada pukul 03.00 pagi. Setiap muslim umumnya terbangun pada jam tersebut untuk mengerjakan sholat tahajud dan beribadah pada Sang Pencipta. Ibadah ini nyatanya tak hanya sekedar berbagi keluh kesah, namun memberikan udara segara bagi seluruh organ tubuh. Ketika itu, udara di atmosfer masih sangat segar dan dihirup oleh paru-paru. Tubuh kita pun menggerak-gerakkan seluruh otot yang membuat badan segar seketika dan seluruh aliran darah terasa lancar. Oksigen segar akan menghilang ketika matahari terbit dan kembali pada pagi berikutnya. Hanya orang-orang yang terbangun untuk melaksanakan sholat tahajudlah yang bisa merasakannya.
4. Membesarkan rongga paru-paru
Manfaat gerakan sholat nyatanya memberikan efek positif bagi kesehatan manusia. Gerakan takbiratul ihram yang diikuti dengan bersedekap sebenarnya membuka rongga paru-paru lebih lebar. Hal tersebut diketahui mampu memperlancar aliran udara menuju paru-paru. Kerap kali kita merasakan paru-paru jauh lebih lapang daripada sebelumnya. Hal ini tidak bisa dipungkiri sebagai salah satu olah napas yang sangat baik selain berolahraga.
5. Jaminan masuk surga
Rasulullah pernah mengatakan bahwa siapapun yang melaksanakan shalat tahajud, maka jaminan surga baginya. Hal ini sempat pula diriwayatkan dalam salah satu hadits, sebagaimana Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Wahai manusia, sebarkanlah salam, beri makanlah, sambung tali kasih, salat malamlah saat orang pada terlelap, maka masuklah surga dengan selamat”. (HR. Al-Hakim, Ibnu Majah, At-Tirmizy).
6. Pikiran jauh lebih segar
Bangun tidur pastinya Anda memiliki pemikiran yang jauh lebih jernih. Bayangkan saja, dalam 1 hari jantung manusia bekerja 100.000 kali dan bernapas sebanyak 20.000 kali. Setiap organ tersebut memerlukan waktu istirahat yang cukup. Nyatanya tidur adalah istirahat yang sangat baik bagi tubuh. Dengan begini, seluruh organ tubuh akan beristirahat dari setiap tugas beratnya. Tidur membantu tubuh memulihkan sel yang sempat terganggu, menambah kekuatan dan otak pun kembali bekerja dengan baik. Alasan tersebutlah yang menjadikan shalat tahajud dilaksanakan setelah bangun dari tidur. Pikiran yang jauh lebih fresh dan segar membuat gerakan shalat kita juga khusyu’ memaknai ayat-ayat Al-Qur’an.
7. Mendapat keringanan ketika dinasab di akhirat
Keutamaan lainnya dari shalat tahajud adalah keringanan di hari akhir nanti. Setiap orang pastinya mempunyai catatan dosa dan pahala yang akan diterima di akhirat. Apabila catatan amalnya lebih banyak, niscaya surga tempatnya. Namun bila sebaliknya, sudah barang tentu neraka adalah tempat yang tepat. Bagi kaum muslim yang taat, shalat tahajud bisa menjadi media untuk mendapatkan keringanan ketika dinasab di akhirat. Allah akan memberikan keutamaan ini kepada mereka yang memohon ampun dan berdoa di sepertiga malam.
8. Memperoleh cinta Allah
Nabi Muhammad SAW pernah bersabda, bahwa orang yang selalu melaksanakan shalat tahajud akan memperoleh cinta dari Allah SWT. Sebagaimana Beliau bersabda pada Abu Darda’ r.a. tentang keutamaan shalat tahajud ini. Mereka yang memilih bangun di tengah malam dan meninggalkan kenyamanan tidur, niscaya akan mendapat cinta dari Allah SWT. Kaum mukmin tersebut memutuskan meninggalkan syahwat mereka dan bersujud di hadapan sajadah. Segala pengampunan doa diberikan Allah kepada orang-orang tersebut. Tentu saja cinta Allah kepada orang-orang shaleh tak berputus hingga hari akhir dan perhitungan nanti.
9. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Secara bio-teknologi, penemuan baru menyebutkan bahwa shalat tahajud mampu meningkatkan daya tahan tubuh seseorang. Di samping itu, bagi para penderita kanker akan merasakan manfaat lainnya, yaitu menghilangkan rasa nyeri yang kerap melanda. Pada bidang ini pula dikatakan bahwa shalat tahajud meningkatkan respon positif yang sangat efektif dalam anastesi pra bedah. Alasan inilah yang menjadikan mengapa shalat tahajud sangat baik dilaksanakan oleh penderita penyakit berat sekalipun. Anda akan merasakan begitu banyak manfaat dalam gerakan shalat malam tersebut.
10. Shalat yang paling afdol setelah 5 waktu
Kewajiban setiap muslim dan muslimin di seluruh dunia adalah mengerjakan shalat 5 waktu. Allah SWT menyukai umat-Nya yang selalu mengingat-Nya baik dalam keadaan senang maupun sedih. Tak ada tempat berbagi ataupun mengadu yang lebih baik selain kepada Allah SWT. Shalat tahajud menjadi salah satu ibadah yang paling afdol setelah shalat 5 waktu. Shalat tengah malam memberi kesempatan kepada Anda untuk beribadah lebih khusyu’. Waktu tersebut juga sangat tepat untuk berkeluh kesah dan memohon ampunan dari Sang Pencipta.

Wednesday, January 27, 2016

Begini Gambaran Istri Sholehah



Oleh: Ustadz Ibnu Hasan Ath Thabari

Sahabat yang mulia Anas ibn Malik radhiyallahu anhu bercerita, bahwa ayahnya yang bernama Malik berkata kepada istrinya Ummu Sualim binti Milhan [ibunda Anas], “Laki-laki itu [maksudnya adalah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam] mengharamkan khamr.” Oleh karena itu Malik meninggalkan istrinya ke negeri Syam, di negeri itu Malik mati dalam kondisi musyrik.

Ummu Sulaim-pun setelah itu menjadi janda. suatu hari datanglah Abu Thalhah yang saat itu masih musyrik untuk melamar Ummu Sulaim.

Ummu Sulaim berkataa, “Hai Abu Thalhah, orang sepertimu tidak layak ditolak, akan tetapi anda seorang musyrik sementara aku seorang muslimah karena itu aku tidak mengkin menikah denganmu.”

Coba kita lihat, bagaimana sikap Ummu Sulaim dalam melakukan amar ma`ruf nahi munkar kepada Abu Thalhah yang akan melamarnya dan nanti kita lihat da`wah yang dilakukannya agar Abu Thalhah masuk islam. begitu juga keteguhan imannya, dia tidak terpengaruh dengan keyakinan suaminya yang pada akhirnya meninggalkan dirinya menjadi janda karena keislamannya.

Kita lanjutkan dialog Ummu Sulaim dengan Abu Thalhah

Abu Thalhah berkata, “Bukan itu maksudmu kan?”

Ummu Sulaim, “Lalu apa maksudku?”

Abu Thalhah, “Emas dan perak.”

Ummu Sulaim, “Aku tidak mengharap emas dan perak, aku ingin islam darimu, jika anda masuk islam maka itulah maharku, aku tidak minta yang lain.”

Ummu Sulaim, tidak tergiur dengan harta kekayaan, emas dan perak untuk menukar agamanya bahkan demi iman dan islamnya ia menolak semua itu. tapi hari ini kita menyaksikan banyak orang menikah dengan motif karena harta kekayaan tanpa memperhatikan kualitas iman dan ketinggian akhlaq. dan ini pada akhirnya memicu problem suami istri dikemudian hari, apalagi Rasul sudah mengingatkan agar seseorang memilih pasangan hidupnya berdasarkan standar kualitas agama kalau ia ingin selamat. [Fazfar bi dzaatid diin taribat yadaak, pilihkan yang memiliki kualitas agama yang bailk, niscaya kamu selamat].

Selanjutnya,..

Abu Thalhah berkata, “Siapa yang akan menunjukkan hal itu kepadaku?”

Ummu Sulaim menjawab, “Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.”

Maka berangkatlah Abu Thalhah menjumpai Rasulullah yang saat itu sedang duduk bersama para sahabat. tatkala Rasulullah melihat Abu Thalhah beliau berkata, “Abu Thalhah datang, terlihat cahaya islam dikedua matanya.”

Abu Thalhah menyampaikan apa yang diucapkan oleh Ummu sulaim, maka Abu Thalhah menikahi Ummu Sulaim dengan mahar keislamannya.

Tsabit Al-Bunani rawi kisah ini dari Anas ibn Malik, berkata, “Kami tidak melihat ada mahar yang lebih agung dari maharnya Ummu Sulaim, ia rela Islam sebagai maharnya.”

Abu Thalhah radhiyallahu anhu menikahi Ummu Sulaim seorang wanita anshar yang mulia yang memiliki mata yang indah dari Ummu Sulaim ini Allah menganugrahkan seorang anak yang begitu dicintai oleh Abu Thalhah.

Suatu saat anak itu terserang penyakit, Abu Thalhah sangat cemas dan sedih dengan sakitnya putra yang sangat disayanginya.

Abu Thalhah shalat subuh bersama Nabi dan terus bersama beliau sampai menjelang siang, setelah itu ia pulang untuk makan dan beristirahat. setelah shalat dzuhur Abu Thalhah pergi menunaikan urusannya dan baru pulang pada waktu isya`. malam itu Abu Thalhah shalat isya bersama Nabi shallallahu alaihi wa sallam di masjid dan pada saat itulah putranya wafat.
Ummu Sulaim berkata, “Jangan ada seorangpun yang memberi tahu Abu Thalhah tentang kematiaan anaknya, biar aku sendiri yang melakukannya.”

Ummu Sulaim lalu memandikan anaknya, mengkafaninya dan menidurkannya ditempat tidurnya. tak lama setelah itu Abu Thalhah pulang ke rumah bersama beberapa sahabatnya. sesampainya di rumah ia berkata kepada Ummu Sulaim, “Bagaimana kondisi anakku?”

Ummu Sulaim menjawab, “Wahai suamiku, sejak ia sakit, ia tidakl pernah setenang saat ini, aku berharap ia sedang beristirahat.”

Setelah itu Ummu Sulaim menyiapkan makan malam untuk suaminya, Abu Thalhah pun makan bersama dengan kawan-kawannya, setelah selesai dan semua temannya pulang, Abu Thalhah ingin beristirahat. Ummu Sulaim menyibukkan dirinya berhias mempercantik dirinya sebaik mungkin, lalu ia menyusul suaminya ditempat istirahatnya. Abu Thalhah melihat istrinya yang sangat cantik, aroma harum tubuh istrinya menambah hasratnya sebagai suami menjadi menjadi bergejolak, perutnya kenyang, perasaannya tenang dan istrinya yang cantik ada dihadapannya, maka… [tahu sendiri dah apa yang terjadi..]

Di akhir malam Ummu Sulaim berkata kepada suaminya, “Suamiku, seandainya ada suatu kaum yang dipinjami sesuatu, lalu pemiliknya memintanya, apakah mereka berhak menahannya?”

Abu Thalhah menjawab, “Tentu tidak boleh, wahai istriku.”

Ummu Sulaim berkata, “Allah telah meminjamkan seorang anak kepadamu dan tadi ia telah mengambilnya kembali, bersabarlah dan memohonlah pahala kepadaNya.”

Mendengar ucapan istrinya, Abu Thalhah marah seraya berkata, “Mengapa baru sekarang kamu mengatakannya padaku, setelah aku melakukan padamu apa yang aku lakukan.”

Setelah itu Abu Thalhah ber-istirja` lalu mengucapkan alhamdulillah.

Ketika pagi tiba, Abu Thalhah melakukan shalat subuh berjamaah bersama dengan Rasulullah di masjid beliau, setelah selesai shalat Abu Thalhah menyampaikan apa yang terjadi dengan keluarganya dan sikap istrinya menghadapi peristiwa tsb. mendengar penuturan Abu Thalhah, Rasulullah bersabda mendoakan keduanya dengan ucapan, “baarakallaahu lakumaa fii lailatikumaa [ semoga Allah memberkahi kalian berdua di malam itu]

Luar biasa, walaupun putranya wafat, Ummu Sulaim menyambut suaminya dengan penuh kemesraan juga memperhatikan kebutuhan-kebutuihannya dan melayaninya dengan sempurna, ia tidak mengejutkan suaminya dengan berita kematian anaknya, ia tidak menyampaikan itu semua karena tau suaminya lelah dan butuh istirahat, baru setelah semuanya tenang ia menyampaikan berita duka itu dengan cara menyampaikan sebuah tamtsil yang sederhana tapi sangat mengena dalam diri suaminya.

Ummu Salamah juga memperlihatkan sosok wanita yang sabat atas musibah yang menimpanya dan ini adalah bukti nyata akan kekuatan imannya.

Dalam sebuah hadis riwayat Imam Muslim, Rasulullah bersabada, “Tidak seorang muslimpun yang tertimpa musibah lalu ia berkata “innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun” lalu ia ucapkan Ya Allah berilah ganjaran padaku dalam musibah yang menimpaku dan beri ganti padaku dengan yang lebih baik darinya”, kecuali Allah akan memberi ganti yang lebih baik.”

Ummu Salamah radhiyallahu anha berkata, “Ketika Abu Salamah wafat, aku berkata, “Siapa yang lebih baik dari Abu Salamah, keluarga pertama yang melakukan hijrah?”, lalu ia mengucapkan doa diatas , kata Ummu Salamah, “Allah memberiku ganti yang lebih baik dari Abu Salamah yaitu Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.” [Setelah sampai `iddahnya Ummu Salamah di khitbah oleh Rasulullah dan menjadi istri beliau]

Begitupun dengan Ummu Sulaim, setelah Abu Thalhah menceritakan kasusnya kepada Rasulullah maka beliau mendoakan keberkahan bagi mreka berdua pada malam mereka bercampur dan setelah itu Ummu Salamah mendapatkan seorang putra yang kelak menjadi anak yang shalih yang anak-anaknya semuanya hafal Al Qur`an..

Rabbanaa hab lanaa min azwaajinaa wa dzurriyyaatinaa qurrata a`yun waj`alnaa lil muttaqiina imaamaa

Allahumma Aamiin

Antara Jomblo dan Westminster Abbey

Westminster Abbey, atau secara resmi disebut The Collegiate Church of St. Peter.


Barangkali ia amat dikenal sebab dipakai untuk pernikahan Pangeran William dengan Catherine Middleton pada 29 April 2011 lalu. Adapun pernikahan kerajaan pertama yang tercatat di sini adalah Raja Henry I dengan putri Matilda dari Skotlandia,11 November tahun 1100.

Status Westminster Abbey sejak 1560 sebenarnya bukan lagi Cathedral dan Abbey, melainkan semata sebagai Royal Peculiar.

Kata Abbey diturunkan dari bahasa Latin, Abbatia, berasal-usul dari Bahasa Aramaic Abba, yang berarti “Bapa”, sebagaimana dalam Bahasa Arab. Abbey, adalah tempat mendidik para calon Bapa gembala gereja yang orangnya disebut Abbot. Para Novis, calon Abbot dan para pembimbingnya menjalani kehidupan kerahiban kebiaraan di dalamnya; tidak menikah, tidak mengejar kesenangan duniawi, hanya beribadah dan menghayati kemiskinan Kristus.

Asal mula hidup kerahiban di dunia Nasrani adalah persekusi yang terjadi di masa kekaisaran Romawi. Ketika para perintis dengan imannya kepada Allah, keyakinannya pada hukum Taurat, & keteguhannya pada kasih sayang Injili ditindas, disiksa, disalibkan, diumpan pada binatang buas, dibakar, dan dibantai; beberapa imamnya kemudian menawarkan pada Kaisar dan para panglima:

“Bangunkan untuk kami sebuah biara di tempat terpencil, yang di sana kami akan beribadah, menggali sumur, menanam sayuran, dan kami tidak akan ikut campur urusan kalian.”

Jalan tengah itu banyak diambil, dakwah mereka yang semula dianggap menggangu kekuasaan diganti dengan hanya semata beribadah dalam sunyi.


..Dan mereka mengada-adakan rahbaniyah (kerahiban) padahal kami tidak mewajibkannya kepada mereka tetapi (mereka sendirilah yang mengada-adakannya) untuk mencari keridhaan Allah, lalu mereka tidak memeliharanya dengan pemeliharaan yang semestinya.. (QS. Al-Hadid [57] :27)


Betapa Maha Bijaksana Rabb kita ‘Azza wa Jalla; jalan kerahiban ini oleh Al Quran tetap dipuji niat awalnya; “untuk mencari keridhaan Allah.” Yang ditukas olehNya adalah, karena ia tak sesuai fithrah, sedang mereka tak memeliharanya dengan kesucian, maka lahirlah banyak penyimpangan dan penyelewengan yang sampai di dunia modern inipun, pemimpin Gereja Anglikan, Uskup Agung Canterbury Rowan William pernah dengan amat malu mengakui dan memohon maaf atas kekejian yang dilakukan para abbotnya, yang sering korbannya anak-anak.

Kita cukup berbahagia dengan petunjuk Nabi Shallallaahu ‘Alayhi wa Sallam ketika datang 3 orang yang masing-masing berkata, “Saya akan terus beribadah dan tak ingin menikah”, ” Saya akan terus shalat malam dan tak usah tidur”, serta “Saya akan puasa selalu dan tiada hari jeda berbuka.” Maka beliau menyatakan bahwa diri beliau, hamba Allah yang paling taqwa, shalat tapi juga tidur, puasa tapi juga berbuka, dan beribadah namun tetap berrumahtangga. Nikah itu sunnah beliau serta para Nabi, dan siapa yang membenci sunnah itu, bukan bagian dari ummat beliau.

Duhai para lelaki shalih, jangan berlama merahibkan diri, eh menjomblo.

Redaksi, Ust. Salim A Fillah

Monday, January 25, 2016

Agar Suara Merdu Saat Membaca Al Qur’an

Memiliki suara merdu, apalagi untuk membaca Al Qur’an adalah impian setiap orang. Rasulullah memerintahkan untuk memerindah suara saat membaca Al Quran.

Tentu saja, yang tidak kalah penting adalah memelajari tajwid yang benar. Suara merdu tidak hanya milih para qori’-qari’ah saja.

Namun orang biasa pun bisa memiliki suara merdu saat membaca Al Qur’an.

Berikut ini ada beberapa tips penting bagi Anda yang menginginkan suara yang merdu.

Pertama, latihan secara rutin. Pita suara yang dilatih secara rutin dapat menghasilkan suara yang merdu dan indah. Anda dapat melatihnya setiap hari dengan bantuan seorang guru atau belajar sendiri dari kaset-kaset murattal/qira’ah.

Kedua, miliki gaya hidup sehat. Jangan merokok, minum alkohol, teh, kopi, dan minuman bersoda serta es secara berlebihan. Minum air putih yang banyak, dan jangan banyak makan makanan berminyak serta makanan pedas. Makanan dan minuman tersebut tidak baik untuk kesehatan tenggorokan Anda.

Ketiga, jaga pola tidur. Istirahat yang cukup dan jangan begadang. Istirahatkan pita suara secara teratur dan cukup agar bisa menghasilkan sara yang jernih dan merdu.

Keempat, jangan bicara yang tidak perlu. Bicara terlalu banyak, berteriak, berorasi dan sebagainya dapat membuat pita suara kelelahan. Jika Anda berbicara di sebuah forum yang menuntut Anda untuk bersuara keras, usahakan memekai pengeras suara.

Kelima, jaga agar tidak stress dan badan tetap fit. Stress juga berpengaruh terhadap daya tahan tubuh sehingga dapat membuat Anda rentan mengalami penyakit yang menyerang tenggorokan Anda. Istirahat yang cukup dan perkuat imunitas tubuh sehingga kesehatan Anda lebih terjaga.

Demikian tips agar suara Anda merdu saat membaca Al Qur’an. Bacaan Al Qur’an yang merdu dapat menggetarkan hati para pendengarnya. Anda bisa memilikinya dengan menerapkan cara-cara di atas. Selamat mencoba.

fimadani.com